RSS Feed

Menangkap Ikan Dengan Cahaya...

Posted by: Anonim / Category: ,

Mmmm, sesuai judul di atas mari kita bahas...

Apakah mungkin kita dapat menangkap ikan dengan cahaya ?
Jawabannya adalah mungkin. Kenapa ? karena ikan memiliki organ yang bernama Fotoreseptor. Fotoreseptor pada retina mata menyerap energi cahaya dan menyalurkannya ke sistem saraf dalam bentuk energi elektrikal. Terdapat dua jenis fotoreseptor yaitu cone (sel kerucut) dan rod (sel batang).
Sumber : http://www.olympusmicro.com

Eckert dkk. (1998) menerangkan bahwa terdapat tiga macam pigmen dalam cone yang peka secara selektif terhadap berbagai warna seperti warna merah, hijau dan biru yang berturut disebut eritrilabe, klorolabe dan sianolabe. Selanjutnya sifat-sifat absorpsi pigmen di dalam cone untuk ikan mas (goldfish) memperlihatkan puncak absorpsi berturut-turut pada panjang gelombang spektrum 625 nm, 530 nm dan 455 nm. Untuk ikan pada umumnya merasakan cahaya pada interval 400-750 nm tergantung dari adaptasi mula-mula oleh mata terhadap cahaya. Ditambahkan oleh Pagalai (1986) bahwa ikan sudah mulai merasakan rangsangan cahaya pada kekuatan 0,001 lux.

Sinar biru dengan panjang gelombang pendek sedikit diabsopsi dan sangat cocok untuk mengumpulkan ikan-ikan dari daerah yang luas dan lebih dalam. Sedangkan warna merah mempunyai panjang gelombang cahaya lebih pendek dari warna biru, oleh sebab itu sinar-sinar merah hanya menembus kolom air dekat permukaan sehingga ikan-ikan terkonsentrasi di permukaan (Ayodhya, 1976).


Bagaimanakah cara memanfaatkan cahaya untuk menangkap ikan ?
Pemanfaatan cahaya sebagai alat bantu penangkapan ikan sesungguhnya sangat berkaitan dengan upaya nelayan dalam memahami perilaku ikan dalam merespon perubahan lingkungan yang ada di sekitarnya. Hampir semua ikan menggunakan matanya dalam aktivitas hidupnya, seperti memijah, mencari makan, dan menghindari serangan ikan besar atau binatang pemangsa lainnya. Cahaya merupakan faktor utama bagi ikan dalam rangka mempertahankan hidupnya. Atas dasar pengetahuan tersebut, maka nelayan menggunakan cahaya buatan unttuk mendorong ikan melakukan aktivitas tertentu.
Secara umum, respon ikan terhadap sumber cahaya dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu bersifat phototaxis positif (ikan yang mendekati datangnya arah sumber cahaya) dan bersifat phototaxis negatif (ikan yang menjauhi datangnya arah sumber cahaya). 

Ikan-ikan yang bersifat phototaxis positif secara berkelompok akan bereaksi terhadap datangnya cahaya dengan mendatangi arah datangnya cahaya dan berkumpul di sekitar cahaya pada jarak dan rentang waktu yang tertentu. Selain menghindar dari serangan predator (pemangsa), beberapa teori menyebutkan bahwa berkumpulnya ikan disekitar lampu adalah untuk kegiatan mencari makan.Sedangkan ikan yang bersifat phototaxis negatif cenderung sendiri dan menjauhi sumber datangnya cahaya.

Namun demikian, tingkat gerombolan ikan dan ketertarikan ikan pada sumber cahaya bervariasi antar jenis ikan. Perbedaan tersebut secara umum disebabkan karena perbedaan faktor phylogenetic dan ekologi, selain juga oleh karakteristik fisik sumber cahaya, khususnya tingkat intensitas dan panjang gelombangnya. Hasil kajian beberapa peneliti menyebutkan bahwa, tidak semua jenis cahaya dapat diterima oleh mata ikan. Hanya cahaya yang memiliki panjang gelombang pada interval 400 sampai 750 nanometer yang mampu ditangkap oleh mata ikan.

Pemanfaatan tersebut dilakukan dengan cara memanfaatkan sifat fisik cahaya itu sendiri . Masuknya cahaya ke dalam air, sangat erat hubungannya dengan panjang gelombang yang dipancarkan oleh cahaya tersebut. Semakin besar panjang gelombangnya maka semakin kecil daya tembusnya kedalam perairan. 

Faktor lain yang juga menentukan masuknya cahaya ke dalam air adalah absorbsi (penyerapan) cahaya oleh partikel-partikel air, kecerahan, pemantulan cahaya oleh permukaan laut, musim dan lintang geografis. Dengan adanya berbagai hambatan tersebut, maka nilai iluminasi (lux) suatu sumber cahaya akan menurun dengan semakin meningkatnya jarak dari sumber cahaya tersebut. 

Dengan sifat-sifat fisik yang dimiliki oleh cahaya dan kecenderungan tingkah laku ikan dalam merespon adanya cahaya, nelayan kemudian menciptakan cahaya buatan untuk mengelabuhi ikan sehingga melakukan tingkah laku tertentu untuk memudahkan dalam operasi penangkapan ikan. Tingkah laku ikan kaitannya dalam merespon sumber cahaya yang sering dimanfaatkan oleh nelayan adalah kecenderungan ikan untuk berkumpul di sekitar sumber cahaya. 

Alat apakah yang memanfaatkan cahaya sebagai penarik perhatian tersebut ?
Salah satu alat tangkap yang memanfaatkan cahaya adalah Bagan Rambo. Bagan telah digunakan nelayan tanah air untuk menangkap ikan pelagis kecil.  Alat tangkap ini dalam perkembangannya telah banyak mengalami perubahan baik bentuk maupun ukuran yang dimodifikasi sedemikian rupa sehingga sesuai dengan daerah penangkapan. Berdasarkan cara pengoperasiannya bagan dikelompokkan ke dalam jaring angkat (lift net), namun karena menggunakan cahaya lampu untuk mengumpulkan ikan maka disebut juga light fishing. Di Indonesia bagan tersebut digolongkan ke dalam dua tipe dilihat dari posisinya di daerah penangkapan, bagan apung dan bagan tancap.

Dua tipe bagan di Indonesia yang pertama adalah bagan tancap yaitu bagan yang ditancapkan secara tetap di perairan dengan kedalaman 5-10 m.  Jenis yang kedua adalah bagan apung yaitu bagan yang dapat berpindah dari satu daerah penangkapan ke daerah penangkapan lainnya (Baskoro et. al 1998).  Selanjutnya dapat diklasifikasikan menjadi bagan dengan satu perahu, bagan dengan dua perahu, bagan rakit dan bagan dengan menggunakan mesin.

Bagan termasuk ke dalam light fishing yang menggunakan lampu sebagai alat bantu untuk merangsang atau menarik perhatian ikan untuk berkumpul di bawah cahaya lampu, kemudian dilakukan penangkapan dengan jaring yang telah tersedia (Ayodhyoa 2001).  Selanjutnya dikatakan bahwa ikan tersebut memberikan respon melalui rangsangan cahaya dan dimanfaatkan dalam penangkapan atau pemanfaatan salah satu  tingkah laku ikan untuk menangkap ikan tersebut.  Terdapat beberapa ikan yang tertarik dengan adanya cahaya dan berkumpul serta terdapat juga yang menjauhi cahaya dan menyebar.  Perkembangan terakhir mengenai teknologi penangkapan ikan menggunakan bagan di Indonesia adalah menggunakan bagan besar yang umumnya disebut dengan nama bagan rambo (Tupamahu 2003).

Ahhh mungkin sekian dulu ya penjelasan dari saya, semoga tulisan ini dapat memberikan ilmu yang berharga bagi saya khususnya dan bagi para pembaca sekalian pada umumnya...

Sampai jumpa di tulisan saya selanjutnya... ^_^



Referensi
  1. Ayodhya. 1976. Fishing Methods. Bagian Penangkapan Ikan. Fakultas Perikanan. IPB. Bogor.
  2. Eckert, R., Randell, D and Augutine, G. 1998. Animal Physiology Mechanisme and Adaptations. W.H Fremen and Company. New York.
  3. Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air. Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Kanisius (Anggota IKAPI). Yogyakarta.
  4. Laevastus, T dan Hayes, M.L. 1981. Fisheries Oceanografi and Ecology. Fishing News Books. Ltd. Farnham, Surrey, England.
  5. Pagalay, B. 1986. Perbandingan Hasil Tangkapan Bagan (Light Fishing) yang Menggunakan Beberapa Warna Cahaya di Perairan Lero Pinrang, Sulawesi Selatan. Karya Ilmiah. Fakultas Perikanan IPB. Bogor.
  6. Wetzel, R. G. 1975. Limnology. W.B. Saunders Co. Philadelphia, Pennsylvania.
  7. Utami, Eva. 2006 Analisis Respons Tingkah Laku  Ikan Pepetek (Secutor Insidiator) Terhadap Intensitas Cahaya Berwarna. Skripsi. Sekolah Pasca Sarjana IPB. Bogor.


Read more »

Welcome To My World

Posted by: Anonim / Category:

Nama saya Arie Patria Utama tapi teman-teman saya sering memanggil saya dengan sebutan "upin", kenapa dipanggil upin ? mmm... (sepertinya tidak usah diceritakan karena sangat tidak penting) hhe
Saya lahir 19 tahun silam di sebuah kota yang cukup terkenal ketika musim lebaran tiba, yaitu Nagreg.

Saya tinggal bersama kedua orang tua dan 2 orang adik laki - laki.

Saya kuliah di salah satu Universitas Negri di Bandung, dan sekarang alhamdulillah sudah tingkat 2. ^_^

Mungkin segini aja nih perkenalan dari saya, kalo ingin tahu lebih jauh tentang saya bisa langsung kunjungi Facebook

Terima Kasih

Note : Please Enjoy This Blog


Read more »